Berbagai Pengolahan Agar Harga Jual Daun Kelor Lebih Cuan

Tidak hanya di Indonesia saja. Moringa oleifera atau yang biasa disebut daun kelor juga populer di luar negeri sebagai salah satu tumbuhan herbal. Berbagai produk herbal yang mengandung ekstrak daun kelor menjadi buruan banyak orang. Inilah alasan mengapa harga daun kelor cukup tinggi di luar negeri.

Tingginya harga daun kelor di luar negeri dikarenakan pohon kelor tidak bisa tumbuh di semua negara. Hanya negara tropis seperti Indonesia saja yang bisa dengan mudah menemukan pohon kelor.

Berbeda dengan di luar negeri. Melimpahnya pohon kelor membuat harga daun kelor di Indonesia menjadi sangat murah. Bahkan di beberapa wilayah bisa mendapatkannya dengan gratis. Inilah alasan mengapa mereka yang memiliki insting bisnis mencoba keberuntungan dengan menjual daun kelor ke luar negeri.

Mengekspor daun kelor ke luar negeri tidak seperti menjual daun kelor di Indonesia. Yang bisa dijual dalam bentuk daun segar. Perlu dilakukan pengolahan agar daun kelor bisa bertahan lebih lama tanpa mengurangi kualitas kandungan gizi di dalamnya.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk pengawetan. Mulai dari mengeringkan, membuat bubuk, hingga mengemasnya dalam bentuk tablet. Lalu bagaimana cara pengolahannya? Kita akan bahas lengkap di sini.

Cara Mengeringkan Daun Kelor

Mengeringkan daun kelor adalah cara yang paling sering dilakukan. Tujuannya agar daun yang kering bisa lebih awet tanpa mengurangi kualitasnya. Daun kelor kering juga bisa dimanfaatkan sebagai teh. Cukup diseduh dengan air panas, teh daun kelor ini bisa dinikmati untuk mengambil manfaatnya.

Tertarik untuk mengeringkan daun kelor? Berikut cara selengkapnya :

1. Mencari Daun Kelor Berkualitas

Daun kelor berkualitas hanya bisa didapat dari pohon yang telah berusia 3 tahun lebih. Jadi hindari memanen daun kelor dari pohon yang belum genap berusia 3 tahun. Biarkan pohon tumbuh hingga cukup umur untuk dipanen.

Selain dari pohon yang telah berusia 3 tahun, daun kelor kualitas terbaik adalah daun yang berwarna hijau tua tanpa ada cacat pada permukaannya. Yang dimaksud cacat di sini adalah lubang pada daun yang diakibatkan oleh ular.

Daun yang berwarna hijau tua menandakan kualitas nutrisinya sudah baik dan sempurna. Sudah siap panen. Ketika nanti diawetkan, maka kualitas keawetannya lebih lama tanpa mengurangi kandungan nutrisi di dalamnya.

2. Letakkan Pada Wadah Berongga

Setelah dipetik, pisahkan dan dengan tangkainya. Letakkan daun di wadah yang berongga. Hal ini dimaksudkan agar ada sirkulasi udara yang membuat jamur tidak mudah tumbuh.

3. Hindarkan Terkena Risiko Jamur

Semakin banyak jumlah daun yang dipanen, maka semakin rumit juga pengolahan dan penyimpanan. Maka sebaiknya perhatikan betul-betul masalah wadah penyimpanan ini. Karena jika sudah tumbuh jamur, maka kualitas daun tidak akan baik lagi.

4. Cuci Bersih

Cuci bersih dengan menggunakan air mengalir. Pastikan tidak ada debu, jamur, ataupun kotoran lain yang menempel. Ulangi pencucian hingga tiga kali untuk memastikan bahwa tidak ada lagi kotoran atau zat apapun yang bisa mempengaruhi kualitas.

5. Tahap Pengeringan

Tahap selanjutnya adalah pengeringan. Perlu Anda ketahui bahwa menjemur daun kelor dibawha cahaya sinar matahari dapat berakibat menghilangkan sebagian besar kandungan nutrisi kelor yang sangat kaya tersebut.

Ada beberapa cara pengeringan kelor, baik cara tradisional atau menggunakan mesin pengering modern. Untuk cara tradisional dapat menggunakan sistem tray di dalam ruangan dengan suhu rendah, yang kemudian dapat Anda letakkan kipas yang selalu bersih agar tidak berjamur.

Jangan lupa untuk sering membalik daun kelor selama pengeringan. Ini dimaksudkan agar daun kering merata untuk menghindari tumbuhnya jamur dalam kemasan.

Anda dapat mempelajari cara pengeringan daun kelor dari pakarnya dengan kursus online di Kelor Pedia.

6. Pastikan Benar-benar Kering

Tanda bahwa daun kelor benar-benar kering dan siap dikemas adalah saat kadar air di dalamnya hanya tersisa 5 persen saja. Atau ketika daun kepegang akan mudah hancur. Setelah memastikan benar-benar kering, daun kelor langsung bisa dikemas.

Proses Pengemasan

Saat proses pengemasan pastikan juga kemasan dalam keadaan bersih dan kering. Untuk menghindari tumbuhnya jamur dalam kemasan yang bisa mengurangi kualitas daun kelor.

Daun kelor kering dalam kemasan ini bisa bertahan cukup lama. Cara mengonsumsinya juga mudah. Tinggal diseduh dengan air panas dan ditambahkan dengan pemanis. Maka teh daun kelor kaya nutrisi sudah bisa dinikmati.

Membuat Bubuk Daun Kelor

Selain dijual dalam bentuk daun kelor kering dalam kemasan, banyak juga produsen yang menjual bubuk daun kelor. Ada sebagian konsumen yang lebih menyukai bentuk bubuk. Karena cara mengonsumsinya lebih mudah. Bisa langsung diseduh dengan air atau dicampur dengan makanan tertentu.

Cara membuat bubuk daun kelor sangat mudah. Proses pembuatan bubuk ini sering disebut dengan proses penepungan. Untuk bisa menjadi tepung, daun kelor harus dikeringkan seperti cara di atas. Setelah kering sempurna dengan kadar air yang tersisa hanya 5 persen saja, daun kelor akan digiling halus.

Proses penepungan bisa dilakukan dengan menggunakan mesin khusus. Dilakukan berulang hingga tiga kali untuk mendapatkan bubuk paling halus. Pada industri skala rumahan, proses penepungan bisa dilakukan dengan menggunakan blender hingga benar-benar halus.

Setelah menjadi tepung halus, bisa langsung dikemas dalam kemasan atau dijadikan tablet daun kelor. Bubuk daun kelor ini bisa dicampurkan dalam berbagai olahan makanan. Seperti cake, cookies, pastry, hingga untuk campuran puding. Bahkan bisa juga langsung diseduh dengan air untuk diminum.

Harga daun kelor bubuk biasanya lebih mahal dibandingkan dengan harga daun kelor kering. Ini disebabkan proses pembuatannya juga lebih lama dan lebih sulit. Meski sudah menjadi bubuk, kandungan nutrisi di dalamnya masih tetap sama seperti daun kelor segar.

Dalam satu kemasan berisi 50 tablet, biasanya dijual dengan harga 50 hingga 100 ribu. Tergantung adanya tambahan bahan lain di dalamnya atau tidak.

Masker Daun Kelor

Tidak hanya untuk dikonsumsi. Ternyata daun kelor bubuk juga bisa dijadikan masker. Harga daun kelor masker bubuk juga lebih mahal. Karena selain menggunakan bubuk daun kelor, juga menggunakan bahan lain seperti tepung beras atau madu yang bisa menambah kualitas masker.

Daun kelor mengandung zat antioksidan yang cukup tinggi. Manfaat masker daun kelor untuk wajah adalah mengurangi kerutan, jerawat, komedo, dan sel kulit mati yang bisa menjadi penyebab penuaan dini. Maka tak heran jika masker daun kelor menjadi andalan kaum hawa untuk tetap terlihat cantik tanpa perlu biaya yang mahal.

Untuk bisa mendapatkan masker daun kelor yang berkualitas, anda perlu mencampurkan bubuk daun kelor dengan tepung beras dan bahan-bahan lain sebagai tambahan. Seperti madu, bubuk bengkoang, bubuk mangir, dan lain sebagainya. Semua bahan dicampur lalu dijadikan bubuk siap pakai.

Cara pemakaian hanya dengan menyeduhnya dengan sedikit air hingga menjadi pasta. Masker instan ini bisa dengan mudah ditemukan di berbagai toko online atau toko kosmetik terdekat. Harganya juga beragam. Mulai dari 10 ribu per bungkus hingga ratusan ribu. Tergantung dari bahan tambahan yang digunakan.

Penutup

Itulah informasi singkat bagaimana cara mengolah daun kelor agar memiliki nilai tambah lebih tinggi. Sehingga hargan daun kelor juga lebih tinggi dibandingkan hanya menjual daun kelor dalam bentuk daun segar. Bagaimana? Anda tertarik?

Pin It on Pinterest

Share This